Yogyakarta, 18 Juli 2024- Pabrik Gula Pleret di Yogyakarta merupakan sebuah situs bersejarah yang mencatat jejak penting dari industri gula pada era kolonial. Berlokasi di Pleret, Bantul, Yogyakarta, pabrik ini dulunya menyaksikan puncak kejayaan industri gula di Indonesia pada tahun 1862. Pabrik gula ini mengalami keruntuhan pada tahun 1937. Ekskavasi yang dilakukan di tempat ini telah mengungkap rahasia sejarah yang sebelumnya tersembunyi, serta memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan teknologi pada masa tersebut. Pada masa itu, industri gula merupakan sektor ekonomi yang sangat vital bagi pemerintah kolonial, karena gula menjadi salah satu komoditas ekspor utama.
Kegiatan ekskavasi ini merupakan tanggung jawab dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta, yang merupakan klien dari Cornellia & Co. Peran Cornellia & Co sangat penting dalam mendokumentasikan setiap tahapan ekskavasi, mulai dari proses penggalian hingga hasil penemuan yang didapat. Dengan adanya tim dokumentasi, setiap detail dari ekskavasi ini dapat terekam dengan baik dan menjadi bahan kajian serta publikasi yang bermanfaat di masa mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi S.S.,M.A. juga mengatakan bahwa Pabrik Gula Kedaton Pleret ini merupakan salah satu dari 17 pabrik gula di seluruh DIY yang ada pada saat kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono VII.
Ekskavasi di situs Pabrik Gula Pleret dilakukan oleh tim arkeolog dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta. Proses ekskavasi ini melibatkan berbagai teknik dan metode arkeologi modern untuk mengungkap struktur bangunan, mesin-mesin produksi, dan artefak lainnya yang masih tersisa di lokasi tersebut. Ahli dari Departemen Arkeologi UGM yang mendampingi seluruh proses penelitian ini, menyatakan bahwa ekskavasi telah dimulai sejak akhir Juni dan diperkirakan akan selesai dalam 20 hari kerja. Saat ini, proses ekskavasi sudah mencapai tahap akhir. Bekas penggalian akan ditutup kembali untuk keamanan lingkungan. Sebagai penanda adanya bangunan bersejarah di wilayah tersebut, akan dipasang narasi penjelasan mengenai lokasi Pabrik Gula Kedaton. “Hasil ekskavasi sudah menemukan beberapa sasaran seperti bagian pabrik gula yang menjadi penopang berdirinya pabrik gula, temuan koin koin belanda dan beberapa peralatan yang menjadi bagian dari pabrik gula,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan DIY.
Setelah ekskavasi selesai dilaksanakan, data yang terkumpul mengenai cagar budaya bekas pabrik gula tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin bagi masyarakat DIY. Harapan kami, Cornellia & Co sebagai tim dokumentasi pada kegiatan ini dapat terus berperan aktif dalam mendukung kegiatan ekskavasi seperti ini, sehingga warisan budaya dan sejarah yang tak ternilai ini dapat terus terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.